Liputan6.com, Jakarta Arsari Tambang menyambut rencana pemerintah serius mengembangkan hilirisasi pertambangan di dalam negeri. Arsari Tambang pun menjadi salah satu pihak yang siap ikut mewujudkannya. Bentuk kesiapan itu bahkan akan diwujudkan dalam waktu dekat dengan membangun pabrik solder, meskipun lokasinya belum ditentukan.
“Arsari Tambang sudah siap mendukung program hilirisasi pemerintah. Kesiapan kita ini contohnya tahun ini kita akan peletakan batu pertama pembangunan pabrik solder. Tapi kita masih akan pilih dulu lokasi, opsi kita itu di Babel, Batam, Kendal, sama Gresik,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Arsari Tambang Aryo dikutip Selasa (24/7/2023).
Untuk hilirisasi sukses, maka menurutnya harus diikuti kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang handal, terutama yang menguasai teknologi yang bakal diaplikasikan.
Dalam hal penyiapan SDM handal ini, Arsari Tambang diungkapkannya akan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi, salah satunya Universitas Bangka Belitung (UBB).
“Kita perlu SDM yang handal. Di pabrik solder itu kita sangat butuh teknisi-teknisi handal seperti teknisi timah, ahli aloy, karena untuk solder kan campurannya bukan hanya timah, tapi juga emas, perak, nikel dan sebagainya. Nah untuk membentuk SDM-SDM bagus itu kita akan kerjasama dengan Universitas Bangka Belitung, kita bangun pusat riset timah dunia dengan menggandeng institusi luar negeri untuk melatih teknisi-teknisi yang akan support hilirisasi timah,” beber Aryo.
Selain itu, dia membangun kantor baru berkonsep industrial dan ramah lingkungan di Kawasan Industri Jelitik Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Peletaan batu pertama dilakukan Selasa 4 Juli 2023.
Aryo Djojohadikusumo mengatakan, pembangunan kantor ramah lingkunan ini sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah terkait hilirisasi mineral timah.
“Kantor baru ini merupakan wujud komitmen Arsari Tambang mendukung program pemerintah Indonesia untuk menghilirasi pertambangan khususnya timah,” kata Aryo.
Kantor Ramah Lingkungan
Kantor yang dibangun di atas lahan seluas 4 Ha (Hektare) ini membuktikan Arsari Tambang mendukung pemerintah dalam program hilirisasi pertambangan. Ada sejumlah bangunan terintegrasi yang akan didirikan di atas lahan seluas 4 Ha ini di antaranya kantor administrasi, gedung serba guna, lapangan olahraga, tempat ibadah, ruang pertemuan representatif, kesehatan, parkir kendaraan dan kawasan hijau (green zone) yang luas.
Seluruh energi yang disebarkan di wilayah kantor menggunakan solar cell atau panel surya dan konsep ramah lingkungan. Mulai dari kantor administrasi hingga kawasan operasional sehingga sinar matahari bisa menjadi energi yang tentunya meminimalisir penggunaan energi listrik.
Dari sisi pengelolaan limbah, kantor baru ini didesain sangat ramah lingkungan dan tidak berbahaya. Drainase atau instalasi pembuangan air limbah (IPAL) yang bakal dibangun mengusung konsep kebermanfaatan jangka panjang.
Teknologi yang digunakan merupakan teknologi canggih yang diprogram berlapis dengan drainage system atau optimalisasi 3R (reduce, reuse dan recycle) sehingga limbah yang dihasilkan bisa diminimalisir, dikelola dan didaur ulang.
“Nantinya, bisa bermanfaat kembali untuk banyak hal seperti mandi cuci kaki (MCK) dan air wudhu dan lainnya,” ujarnya.
Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5352424/dukung-pemerintah-arsari-tambang-bakal-bangun-pabrik-hilirisasi-timah