KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Arsari Tambang melalui PT Mitra Stania Prima (MSP Smelter) menargetkan meraih Public Disclosure Program for Environmental Compliance (Proper) emas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2025.
Proper merupakan satu bentuk kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup. Direktur PT MSP, Harwendro Adityo Dewanto mengatakan, proper bukan pengganti instrumen penaatan konvensional tapi komplementer dan bersinergi dengan instrumen penaatan lainnya.
Ia bilang, target tersebut merupakan bentuk komitmen dan konsistensi perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berbasis kesejahteraan masyarakat.
“Sebagai grup perusahaan yang berkaitan erat dengan lingkungan, Arsari Tambang bertanggungjawab dan berkomitmen untuk konsisten menjaga dan mengelola keberimbangan pelestarian lingkungan alam,” kata Harwendro dalam keterangan resminya, Sabtu (27/1).
Untuk mencapai itu, MSP Smelter menjalankan serangkaian program kepedulian, pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
Di antaranya program kepedulian pelestarian lingkungan melalui program reboisasi hutan, rehabilitasi daerah aliran Sungai (DAS), recovery terumbu karang, pengembangan pemberdayaan masyarakat (PPM) dan masih banyak lagi.
Dia mengatakan, program-program yang telah sukses dilakukan perusahaan adalah mengembalikan kelestarian hutan melalui program rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di Kawasan Hutan Produksi Sungai Sembulan Desa Kerakas Kecamatan Sungaiselan Kabupaten Bangka Tengah. Selain itu, menjalankan program pembuatan arang dan minyak atsiri (tanaman sapu-sapu) ramah lingkungan.
Perusahaan juga menjalankan program reklamasi laut menggunakan sisa limbah operasional perusahaan yang tidak terkategori bahan baku berbahaya dan beracun (B3) atau non B3 yaitu bata api (fire brick) di Kabupaten Bangka. “Bata api ini dibuat menjadi jangkar yang merupakan bagian dari terumbu karang buatan untuk menjadi rumah ikan atau rumpon ikan,” jelas Harwendro.
Untuk sektor pendidikan, Arsari Tambang konsisten mendukung pengembangan pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Contoh konkretnya adalah telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) dengan dua perguruan tinggi yaitu Universitas Bangka Belitung dan Politeknik Manufaktur (Polman) Babel.
“Berbagai upaya itu berisi pengendalian terhadap pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, pengendalian pencemaran air laut dan potensi kerusakan lahan,” ujarnya.
Adapun berbagai program PPM yang telah dilaksanakan periode 2022-2023. Diantaranya pembangunan Musola di Desa Penyusuk Belinyu, pmbangunan Puskesmas Pembantu, pembangunan Taman Baca Al Qur’an di Parit Pekir Sungailiat, penyerahan Box Kontainer untuk UMKM di Belinyu, pembuatan Tempat Wudhu di Masjid Al Uswah di Parit Pekir Sungailiat, pembangunan Fasilitas dan Pendukung Penyulingan Minyak Atsiri Bagi UMKM Mapur Assalam di Desa Mapur.
Kemudian, bantuan Alat-alat Mesin Kemasan UMKM Belangkas Berseri di Desa Belo Laut Bangka Barat, alat Laboraturium SMAN 1 Sungailiat, bantuan Oksigen Plus Regulator Kepada Pemerintah Kabupaten Bangka, bantuan Beasiswa Pendidikan Kepada Siswa/siswi SMPN 2 Sungaiselan, bantuan Kursi Roda Kepada Dinas Sosial Kabupaten Bangka Tengah, Bantuan Alat Pembuat Arang di Desa Jelitik, pembangunan Pujadesa UMKM di Desa Air Mesu Bangka Tengah, dan lain-lain.
Sumber: https://industri.kontan.co.id/news/ini-strategi-arsari-tambang-kejar-target-proper-emas-klhk#google_vignette